Sabtu, 26 Februari 2022

DOWNLOAD : DOCX CONTOH MAKALAH KEGIATAN TENTANG PENGOLAHAN SAMPAH DAN MEMANFAATKAN JADI BARANG EKONOMIS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

TAS KEPO (Keren dan Populer) dengan Recycling Sampah Plastik untuk Mengurangi Timbulnya Dampak Negatif Sampah Plastik dan Menciptakan Wirausaha Berdikari

BIDANG KEGIATAN PKM-K


Abstrak

        Jumlah kebutuhan manusia yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, dan tuntutan ini tidak dapat dipisahkan dari kemasan plastik yang menarik. Salah satunya terletak di dekat Kabupaten Sidearjo, tentu saja, limbah plastik terjadi. Limbah plastik yang tidak dapat  berdampak negatif pada keberadaan hidup dikonversi menjadi hal-hal positif dengan gagasan, kreativitas, dan inovasi. Pusat tas kerajinan  dan dompet adalah impeachment yang diketahui mengembangkan pekerjaan melalui pemrosesan sampah. Sampah daur ulang adalah salah satu cara untuk mengurangi sampah  setiap hari. Hal ini harus diterapkan di semua sektor masyarakat untuk mengatasi salah satu permasalahan sampah saat ini. Kami ingin mengembangkan kreativitas dengan  memanfaatkan sampah plastik sebagai sesuatu yang bernilai. Langkah pertama adalah mengubah sampah menjadi produk yang menarik dengan mengadakan pelatihan daur ulang sampah plastik bersama dengan layanan DKP. Banyak rekomendasi dari kantor DKP yang bisa mendorong masyarakat untuk mendaur ulang sampahnya melalui berbagai kreasi. Bahan utamanya bisa dibeli di gerai minuman yang ada di wilayah Sidoarjo. Produk yang akan difokuskan kali ini adalah tas yang diberi nama 'KEPO Bag (Keren dan Populer)'. Tas bergaya dan populer ini diharapkan dapat menangkap pangsa pasar yang diinginkan. Berdasarkan ide pembuatan paket KEPO ini diharapkan permasalahan sampah yang berdampak negatif bagi makhluk hidup dapat teratasi walaupun sedikit, dan terciptanya wiraswasta melalui daur ulang sampah. Dan menjadikan tas KEPO sebagai salah satu oleh-oleh khas kota Sidoarjo. 

 Kata Kunci: Tas KEPO (Keren dan Populer) Menciptakan merek baru, wirausahawan inovatif, bermanfaat dan mandiri.



Bab 1 Pendahuluan 

 1.1. Latar Belakang 

     Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak akan lepas dari kebutuhan hidup dan pada akhirnya akan ditinggalkan sebagai sampah dari kebutuhan tersebut. Sampah merupakan masalah utama yang dihadapi  bangsa Indonesia. Masalah sampah sangat sulit untuk dipecahkan. Bahkan  saat ini, orang Indonesia tidak diperbolehkan untuk mengikuti aturan membuang sampah di tempat yang seharusnya. Tak hanya di situ, sungai yang seharusnya berfungsi sebagai aliran air dari satu daerah ke daerah lain, telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah. Sungguh ironis melihat pemandangan seperti itu. Sampah adalah masalah kita semua.  Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak negatif  sampah  khususnya sampah plastik yang akan berdampak negatif bagi kehidupan dan kesehatan mereka. Setiap orang harus menyadari bahaya dari limbah ini. Apalagi sampah plastik  tidak dimusnahkan dengan cara dibakar. Dampak negatif ini harus diubah menjadi dampak positif bagi masyarakat, yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Setiap orang dapat mendaur ulang sampah plastik  dan  menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka. Pada satu titik, area yang kami lihat adalah Danau Sidoar. Tidak ada parasut sampah. Misalnya membuang sampah dari kios-kios yang tidak terpasang dan membuang sampah ke sungai  berdampak buruk pada aliran sungai atau ekosistem di dalamnya. Dalam kondisi ini, masyarakat dan pemerintah harus  bekerja sama untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Sampah harus digunakan kembali dengan nilai ekonomi yang tinggi. Jika sosialisasi pemrosesan dan penggunaan limbah, masyarakat memungkinkan untuk menumbuhkan dan mendaur ulang limbah plastik yang ada. Kegiatan sosialisasi harus dilakukan untuk memaksimalkan limbah plastik yang ada. Dalam salah satu kegiatan penelitian, kami menggunakan KKN (kuliah nyata) yang dilakukan di desa daerah otonom dan bekas limbah plastik, terutama untuk pemrosesan dan pemrosesan barang, pemrosesan dan pemrosesan barang, 

. Kami masih melihat kondisi daerah yang bermasalah dengan sampah karena kami tidak memiliki staf DKP untuk mengambil sampah. Jadi, sampah warga biasanya dibuang di tempat pembuangan sampah di tepi sungai atau pinggir jalan, dan kami juga memikirkan untuk mengedukasi ibu-ibu tentang pengelolaan sampah, terutama sampah plastik. Kami adalah Ny. Kami bekerja sama dengan Marjati. Ia adalah pegawai kantor DKP Sidoarzo. Kami mengajaknya tidak hanya berbicara tentang sampah plastik, tetapi juga berbicara tentang pentingnya mendaur ulang sampah dan mendaur ulang sampah berdasarkan kategorinya. Edukasi 'pencairan barang bekas' mendapat respon yang baik dari  warga. “Belum pernah ada pelatihan seperti ini di daerah ini sebelumnya,” kata seorang warga. Murid-murid kami mendapat ilmu baru darinya. Kami tertarik untuk tidak hanya menempatkan sampah plastik menjadi hal-hal yang bernilai ekonomi, tetapi juga menerapkan gaya hidup sehat dan teratur, terutama dalam hal sampah dan lingkungan. Acara edukasi menggunakan sampah plastik dari  bungkus kopi atau minuman bubuk. Paket bekas ini didaur ulang menjadi produk berharga lainnya. Dompet, tas, tempat serbet, taplak meja, permadani, tempat sampah, dan lainnya. Jadi itu didasarkan pada latar belakang yang dihasilkan. Kami ingin mengembangkan bakat, kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sampah plastik baru yang dapat dipasarkan  untuk mengurangi dampak negatif sampah. Dan kami ingin mengembangkan  kreasi berupa "Tas KEPO(Keren dan Populer)". kenapa tas? Sebagai jawaban yang agak singkat, Tangulangin merupakan salah satu  pusat penjualan oleh-oleh berupa tas, dompet dan berbagai oleh-oleh yang sangat populer di ZHATIM. Dompet keren dan populer yang dibuat untuk  wanita yang mencari  yang baru tidak seperti yang lain, Anda akan merasa keren saat memakainya. Tas-tas ini  dibuat semenarik dan sekreatif mungkin  sesuai dengan kebutuhan wanita. 

1.2. rumusan masalah 

  1. Bagaimana mengubah sampah menjadi objek yang bernilai ekonomi? 
  2. Cara membuat tas "KEPO" menjadi produk handmade yang berkualitas dan berkualitas yang dapat menjadi oleh-oleh khas kota Sidoarjo. ? 
  3. Bagaimana strategi pemasaran Anda untuk bersaing dengan produk lain? 

 1.3. peralatan 

 1. Konversi sampah menjadi benda yang bernilai ekonomi. 

2. Kami menjadikan dompet KEPO sebagai produk handmade berkualitas tinggi yang dapat digunakan sebagai souvenir representatif Shido Arhoshi. 

3. Mengembangkan strategi pemasaran untuk bersaing dengan produk lain. 


1.4. Hasil yang diharapkan 

 1. Membuat tas KEPO.  

2. Kemungkinan untuk memasuki pasar perdagangan 

 tiga. Menjadikan dompet KEPO sebagai  souvenir khas Sidoarho yang bersaing dengan merek lain.  4. Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan sampah plastik.  5. Publikasi ilmiah di jurnal ilmiah, November 2016 

 1.5. Manfaat 

1. Mengurangi dampak negatif dari sampah 

 2. Meluncurkan produk baru ke masyarakat. 

3. Mengembangkan kewirausahaan dan kemandirian.  

4. Menambah pengalaman dan pengetahuan. 

 Bab 2 

 Gambaran Umum Rencana Bisnis 

 2.1 Latar Belakang 

    Ide paket "KEPO" muncul setelah melihat sampah plastik di kios minuman di kawasan Sidoarjo. Terlalu banyak sampah plastik yang dibuang dan  akhirnya mencemari lingkungan. Tidak hanya itu, pengalaman saya bekerja dengan KKN dan mendapatkan pelatihan daur ulang di kantor DKP membuat saya semakin tertarik untuk membuat tas KEPO dari sampah plastik. Apalagi mengingat salah satu daerah di Sidoarjo merupakan pusat oleh-oleh berupa tas, dompet dan benda seni lainnya yang  dikenal di seluruh daerah khususnya Jawa Timur. Tas ini akan kami buat dengan design terindah menyerupai sampah plastik untuk di daur ulang. Kamu bisa melihat berapa banyak motif tas yang bisa kamu buat di bawah ini.


File Utuh :  Download Disini

Previous Post
Next Post

seorang pemalas, namun selalu menyelesaikan tanggung jawab dengan cara praktis sehingga mempunyai waktu untuk bermalas malasan

0 komentar: